Rabu, 28 Mei 2014

Metode


Metode yang digunakan di biMBA-AIUEO adalah :
FUN LEARNING
Fun learning adalah suatu proses belajar yang 100% menyenangkan bagi anak. Lho kok hanya anak saja, bagaimana dengan ibu gurunya??? Guru adalah orang dewasa yang harus bertanggung jawab memberikan rasa aman dan nyaman bagi anak-anak di kelas. Caranya ??? ibu guru diwajibkan untuk menerapkan 5S ( sambut, senyum, sapa, salam, sebut nama ) selama berada di lingkungan biMBA-AIUEO.
Mengapa pembelajaran di kelas harus  fun learning? karena tujuan biMBA adalah menumbuhkan MINAT Baca dan belajar Anak. Untuk membuat anak senang dan menyukai kegiatan baca dan belajar tidak ada metode lain selain fun learning. Mengapa demikian? Karena dunia anak adalah dunia bermain, kegiatan belajar untuk anak usia dini harus bersifat kegiatan yang menyenangkan dan tidak memaksa, metode pengajarannya pun tidak membebani anak
Mengajarkan membaca pada usia dini memang masih menimbulkan perdebatan, apakah sehat mengajarkan membaca pada anak usia dini ? sebenarnya hal itu tergantung dari mana melihatnya. Jika anak diharapkan memiliki kemampuan membaca dengan cara pemaksaan, maka hal itu tidak sehat. Pemaksaan terhadap anak akan berdampak negatif. Dampak yang paling buruk adalah menurunkan IQ anak pada usia produktif. Oleh karena itu para guru dan orangtua yang membimbing anak usia dini seharusnya menjauhkan cara mengajar yang bersifat pemaksaan.

Metode pengajaran biMBA-AIUEO HARUS 100% MENYENANGKAN, jika tidak menyenangkan berarti BUKAN biMBA.

SMALL STEP SYSTEM

Small step system adalah proses belajar yang dilakukan secara bertahap, dimulai dari yang mudah. Untuk membuat anak senang dan suka belajar, pemberian materi  harus dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan anak. Hal ini bertujuan untuk memudahkan anak memahami materi belajar, sehingga tidak membuat anak merasa terbebani dan stress.

biMBA-AIUEO telah menyusun kurikulum secara bertahap, menggunakan modul yang berisi potongan tema kecil yang berkesinambungan. Setiap tahap mempunyai tujuan masing-masing dan tujuan itu harus terpenuhi sebagai syarat untuk melanjutkan ke tahap selanjutnya yang lebih tinggi.
Konsep biMBA-AIUEO adalah bermain sambil belajar. Materi belajar diberikan dalam suasana bermain seperti mengenalkan huruf, angka dan kata dengan cara berdialog menggunakan bahasa biMBA dan menggunakan sarana lagu sebagai pengantar. Perlu diketahui bahwa anak usia dini belajar membaca melalui telinga. Lagu-lagu diperdengarkan sebagai pengenalan awal bagi anak sebelum anak mengenal simbol huruf atau angka.

INDIVIDUAL SYSTEM





Untuk dapat menerapkan small step system tidak dapat dilakukan secara klasikal harus individual. Individual system adalah proses belajar yang berpusat pada anak sebagai subjek belajar, sedangkan guru berperan sebagai motivator dan fasilitator. Maksudnya??? Anak sebagai subjek belajar berarti kebutuhan dan hak anak benar-benar diperhatikan. Kebutuhan anak adalah bermain sedangkan belajar adalah HAK anak bukan KEWAJIBAN. Materi belajar diberikan dalam suasana menyenangkan yaitu dengan bermain.
Bermain di biMBA bukan bermain ayunan, perosotan ataupun jungkat-jungkit. Tetapi  kegiatan apapun yang membuat anak senang itulah bermain. Suatu kegiatan disebut bermain apabila dalam melakukan kegiatan tersebut anak merasa senang, tidak merasa terpaksa ataupun terbebani.
Guru sebagai motivator artinya guru selalu memberikan semangat kepada anak melalui pemberian reward berupa penghargaan ataupun kata-kata positif. Guru sebagai fasilitator artinya guru memfasilitasi memberikan materi belajar sesuai kemampuan dan kemauan anak.
Apa perbedaan klasikal system dengan individual system???  jika klasikal system semua anak pada saat yang sama mendapatkan materi yang sama. Jika individual system pada saat yang sama setiap anak mendapatkan materi yang berbeda sesuai kemampuan dan kemauan anak.

VARIATION SKILL
Variation skill adalah kemampuan guru dalam memvariasikan kegiatan belajar di dalam kelas. Kegiatan di kelas harus memenuhi 3 aspek yaitu : kognitif, afektif dan psikomotorik. Mengapa harus divariasikan? karena kecenderungan anak-anak adalah cepat bosan dan jenuh. Anak-anak tidak bisa dipaksa untuk berkonsentrasi dan duduk manis berlama-lama. Untuk itu kegiatan yang dilakukan anak harus divariasikan agar mereka tidak jenuh.

Program Belajar   biMBA – AlUEO

Proses pembelajaran dilakukan secara bertahap sesuai kemampuan dan perkembangan anak dengan menggunakan program yang telah kami susun. Program-program  tersebut diterapkan dengan menggunakan modul-modul khusus dan sistem pengajaran berdasar multiple intelegensi.
 Tahap 1
  • Mulai dari dibacakan cerita , permainan kata-kata sangat sederhana , mengenal huruf a ~ z sampai membaca kata-kata sederhana.
  • Mulai dari menyebut satu, dua dan tiga sampai membilang 1 ~ 10
Tahap 2
  •  Mulai dengan membaca kalimat sederhana sampai dengan membaca dan mengerti cerita sederhana. 
  • Mulai dari menjumlahkan 1+1 sampai dengan menjumlah 10+10
Tahap 3
  •  Anak mampu menulis kata-kata sederhana melalui dikte yang diberikan.
  • Mulai dari pengurangan 2-1 sampai dengan 20-1
 Tahap 4
  •  Anak mampu menulis kalimat sederhana sampai membuat karangan pendek.
  • Logika matematika yaitu dengan menggunakan angka-angka anak diperkuat kemampuan analisa dan sintesanya.


Selasa, 27 Mei 2014

BIMBA AIUEO

Tentang biMBA

biMBA adalah bimbingan MINAT Baca dan belajar Anak. biMBA-AIUEO adalah sebuah lembaga pendidikan anak usia dini informal yang berada dibawah naungan Yayasan Pengembangan Anak Indonesia (YPAI) yang berdiri sejak tahun 1996. biMBA bukan tempat les atau kursus membaca, karena di biMBA yang ditumbuhkan adalah MINAT atau keinginan anak untuk baca dan belajar, jadi bukan karena paksaan orangtua ataupun guru, melainkan karena anak ingin dan senang melakukannya.
Dampak dari tumbuhnya MINAT anak untuk baca dan belajar adalah meningkatnya KEMAMPUAN baca dan belajar anak secara LUAR BIASA. Mengapa demikian? Bila anak mendapat kesan positif bahwa belajar itu menyenangkan, pasti ia akan mau mengulanginya lagi dengan senang hati, kapan pun dan dimana pun tanpa merasa terbebani (The Law of Effect). Pengulangan tersebut merupakan latihan bagi anak, dengan seringnya anak melakukan latihan maka kemampuannya akan semakin meningkat (The law Of Exercise). Jika anak mampu, maka kegiatan belajar akan menjadi menyenangkan (The law of Readiness).
Jika ketiga hukum pendidikan tersebut terpenuhi, maka akan tumbuh MINAT, dimana minat anak semakin besar.

Latar Belakang biMBA

Keberadaan biMBA dilatarbelakangi oleh beberapa fakta diantaranya adalah:

beban belajarMitos belajar adalah beban

Banyak anak usia pelajar yang tidak suka belajar. Coba ingat pengalaman kita semasa sekolah dulu, apakah kita senang belajar atau senang ketika tidak ada guru? biMBA ingin merubah mitos tersebut, ketika anak sudah di”biMBA”kan, anak akan merasa bahwa belajar adalah kegiatan yang menyenangkan dan anak akan mau mengulanginya lagi dimanapun dan kapanpun.

Dampak negatif globalisasi media elektronikpengaruh-tv

Pasti kita sangat akrab dengan gambar diatas. Berapa banyak anak-anak yang lebih senang nonton TV atau main PS ketimbang belajar atau membaca buku. Ada apa dengan anak-anak kita? Kembali lagi bahwa anak merasa belajar itu membosankan dan banyak aturan, sedangkan bermain PS atau nonton TV itu menyenangkan. biMBA ingin merubah keadaan tersebut, ketika anak sudah di”biMBA”kan, ditumbuhkan kesan positif bahwa belajar itu menyenangkan, diharapkan perlahan tapi pasti, kita dapat mengurangi ketergantungan anak terhadap media elektronika dan beralih ke kegiatan yang lebih positif yaitu baca dan belajar.

Kemampuan membaca yang rendah

Kondisi minat baca masyarakat Indonesia masih sangat rendah. Itu terlihat dari data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2006. Bahwa, masyarakat Indonesia belum menjadikan kegiatan membaca sebagai sumber utama mendapatkan informasi. Orang lebih memilih menonton TV (85,9%) dan/atau mendengarkan radio (40,3%) ketimbang membaca koran (23,5%). (www.bps.go.id).
Data lain, misalnya International Association for Evaluation of Educational (IEA). Tahun 1992, IEA melakukan riset tentang kemampuan membaca murid-murid sekolah dasar (SD) kelas IV di 30 negara di dunia. Kesimpulan dari riset tersebut menyebutkan bahwa Indonesia menempatkan urutan ke-29. Angka-angka itu menggambarkan betapa rendahnya minat baca masyarakat Indonesia, khususnya anak-anak SD.
Mengapa hal itu terjadi? Karena sebagian besar orangtua hanya sibuk mengejar anak supaya bisa baca. Anak dikatakan bisa membaca ketika sudah bisa membunyikan kata atau kalimat. Definisi membaca di biMBA bukan sekedar anak bisa membunyikan kata atau kalimat, tetapi anak mengerti apa yang dibacanya. Coba kita ingat, berapa banyak anak-anak yang dapat membaca sebuah cerita dengan suara yang lantang, tetapi ketika diminta untuk menceritakan kembali isi cerita kok tidak bisa?

biaya sekolah tinggi

Biaya pendidikan yang tinggi

Semakin tingginya biaya pendidikan membuat semakin banyak anak yang tidak bisa sekolah. Untuk mengantisipasi hal tersebut diperlukan penanaman MINAT baca dan belajar sejak usia dini (biMBA), sehingga ketika keadaan yang mengharuskan mereka tidak bisa melanjutkan sekolah, mereka tidak putus asa dan masih memiliki semangat untuk tetap belajar walaupun bukan di sekolah. Inilah yang dinamakan generasi pembelajar mandiri sepanjang hayat.

Usia dini merupakan Golden Age atau Critical Period

m3Usia 3 sampai 6 tahun adalah masa emas pertumbuhan anak yang tidak akan pernah terulang lagi selama hidup mereka. Untuk itu di masa emas inilah anak harus mendapatkan rangsangan positive dari lingkungan sekitarnya yang akan menjadi bekal mereka untuk tahap perkembangan selanjutnya.
Mengapa disebut critical period ? karena ini adalah masa-masa kritis, anak adalah peniru yang sangat handal, segala informasi akan mudah diserap oleh anak, tetapi anak belum mengerti konsep baik atau buruk, benar atau salah. Pembentukan konsep diri anak dimulai sejak usia 3 tahun. Anak ibarat sebuah meja tanpa kaki, ketika informasi yang diterima adalah informasi yang positif, maka ia akan membentuk kaki-kaki yang kuat berupa konsep diri yang positif dan sebaliknya jika yang diterima adalah informasi negatif, maka anak akan membentuk kaki-kaki yang kuat berupa konsep diri yang negatif.

Tujuan biMBA

Tujuan Khusus:

Meningkatkan MINAT baca dan belajar anak secara intrinsik. Anak mau melakukan kegiatan baca dan belajar karena keinginannya sendiri bukan karena paksaan, sehingga setiap anak merasa BAHAGIA bukan terbebani, yang akan berdampak pada meningkatnya kemampuan anak. Inilah ke-SUKSES-an yang dicapai anak.

Tujuan Umum:

Seluruh keluarga besar biMBA merasa BAHAGIA & SUKSES.

Visi biMBA:

Membangun generasi pembelajar mandiri sepanjang hayat. Anak – anak biMBA diharapkan mampu dan mau belajar dimana pun dan kapan pun. Belajar tidak harus di sekolah, dengan kegiatan membaca kita bisa menjelajahi dunia.

Manfaat biMBA

biMBA sangat bermanfaat bagi anak, orangtua, lingkungan, bangsa dan negara.

Manfaat bagi anak :

Terpenuhinya HAK anak untuk mendapatkan pendidikan tanpa mengurangi HAK mereka untuk bermain. Karena konsep biMBA adalah bermain sambil belajar.

Manfaat bagi orangtua :

Orangtua tidak harus membantu anak dalam belajar, karena kebanyakan orangtua zaman sekarang adalah wanita karier yang mempunyai sedikit waktu di rumah. Orangtua tidak perlu marah-marah menyuruh anak untuk belajar, sehingga suasana di rumah menjadi tenang dan hubungan antar anggota keluarga menjadi lebih harmonis.

Manfaat bagi lingkungan

  • Membuka lapangan pekerjaan.
  • Mengadakan pendidikan gratis untuk masyarakat tidak mampu. 

Manfaat bagi bangsa dan negara :

  • Melahirkan generasi pembelajar mandiri sepanjang hayat.
  • Terbentuknya generasi yang tangguh dan kreatif karena tidak menyerah dengan keadaan dan memiliki semangat belajar yang tinggi.
  • Negara menjadi maju karena SDM-nya berkualitas